Rabu, 29 Februari 2012

Penipu itu aku

Ini semua tentangmu, suatu hari aku mati, berada di antara asa yang serba mati. Ku lihat senyum perempuan di sebelah menipuku, dan akupun ikut menipu keadaan. (July'2011)

Pernah ku tumpahkan airmataku di jalan Veteran, tiba-tiba sampai ke terminal lama. Mau apa lagi, tak ada jalan. Aku hanya ingin tenang! Sahabatku bilang: ''Tenang...!" dan ku paksa diam, tersenyum menipu membalas senyumnya dan kami tertawa. Para penipu nasib saat itu tertawa, tertawa dan hanya menipu keadaan saja.

Aku tertolak, cintaku di tolak, "Calon mertua, apa salahku?". Ku salahkan Tuhan, berharap mengganti jalan cerita hidupku, tapi Ia tersenyum, dan memeluku...

Air mataku tercecer, ku curahkan isi hatiku di atas angin, di perempatan mastrip ku kumpulkan kekuatanku, sampai di kamar para penipu waktu, dan aku tersungkur lesu.

Di depan segelas apukat dingin aku ingat, aku menangis untukmu, memelukmu walau terasa tak ada yg berbeda. Tapi terasa aku kehilangan segalanya. Entah kenapa...?

Sampai hari ini, 75% adalah padamu, dan sisanya kapitalku dalam jumlah peratusnya aku masih berjuang! Kalau sampai hilang, mungkin seumur hidup aku harus tenang! Jangan tinggalkan aku, apapun yg terjadi padaku, dan padamu...

Ocean shores,
29'feb.2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar