Minggu, 26 Juni 2011

MARKA KU

Masa ini mempunyai marka. Yang tanpa skripsi, namun penuh edukasi. Cermin pecah terdiam, aku terdiam... Ia menceritakan aku sudah berbeda, jauh berbeda dari empat musim lalu. Wajahku memucat, tak lagi ada rasa bahagia. Entah mengapa...??

Ku tinggalkan semua, beralih berjuang di medan lainnya, apa aku sanggup?? Kutanya pada wajahku di dalam biasan cahaya di dalam kaca. Tapi aku tak menjawab, aku hanya melihat wajahku tertunduk. Lesu, dan kian pilu.

Ada kalanya butuh bercermin, mengadili diri, dan menjadi hakim antara kesalahan melawan kebenaran. Meyakini kata mereka tentang kekuranganku adalah benar, dan menolak kualitas diri dalam kebijakan dan menjadi keyakinan mati.

Sekarang tinggal satu cita-citaku: ''aku ingin sempurna seperti mereka yg slalu merendahkan dan mengusut kekuranganku". Ya, karena mereka sempurna, merasa sempurna tepatnya...!

Aku berjalan maju, aku tau markaku, aku lebih dari sekedar tersingkir dan tercibir. Tanah ini ku tinggalkan. Sampai jumpa di kehidupan yg lain kawan. Terimakasih bermain sekejap masa bersamaku. Hormatku untuk pejuang harkat dan harga diri.

Rabu, 15 Juni 2011

Aku Ini Preman

Kadang aku ingin buta akan cinta, ia membuatku rindu, ia membuatku pilu, mengenang, melamun saat aku tak harus pikirkan itu. Tak nyaman rasanya!!

Pagi ini, saat ku berfikir tentang itu: tetangga dudukku yang adalah temanku berkata, "mengapa kau masih kuat dalam angkuh pertahanan mimpimu, dan mengapa kau tak ambil kemanjaanmu menyerah pada cinta tanah pusaka yang memeliharamu?"

Aku ternganga dan tak lama tertawa, isi kepalanya tak beda jauh dengan asap rokok yg menyumpal di atasnya. Sumpah! Itu pertanyaan lucu dalam pemikiranku. Di jaman generasi tiga masih sanggup dia tanya hal bento seperti itu. Bergumam aku: "Jangan tanya aku tentang mimpiku karena menjawabnya jauh lebih sulit daripada melewati hidup sehari di sini, dan jangan ungkap tentang manjaku karena melakukannya adalah jauh lebih gila dan sulit dari pada menjalani hidupku selama ini"

Mengganggu saja! Seharusnya dia hidup di jaman batu besar saja bila otaknyapun membatu. Di peluk saja aku tak pernah, apa kah dia lupa bila aku ini preman?

Hari yang menyengat, hari yang semangat, tapi juga berat. Tuhan aku lelah sakit hati!!!

Hujan Kali Ini

Percikan hujan ini menggodaku. Tak terasa namun seperti sebuah ungkapan, ia menemaniku dan aku menatapnya. Dan maaf, hatiku tak ada padamu, hujan kali ini...

Lebih terfokus pada kidung rohani yg menyebar ke seluruh tubuhku, berasal dari pendengaranku, karenanya aku melamun...
''Dari semula Kau tlah tetapkan, hidupku dalam tanganMu, dalam rencanaMu Tuhan, rencana indah yg kau sediakan, untuk masa depanku yang penuh harapan..."

Sepertinya tadi aku menangis, tapi di mana air mataku, di mana suaraku. Ach, mungkin tercampur air hujan. Dan karenanya aku pun tak merasa hujan...

Hatiku hanya bergumam; "Tuhan, engkau di mana?" dan air hujan semakin memelukku, erat sekali, hingga aku tak sadar lagi siapa aku, di mana aku...

Sucikan aku, Tuhan...!

15 June 2011

Kamis, 02 Juni 2011

Dua Waktu

Ku pugar mimpiku...
Ingin ku ukir kebencianku padamu di atas serpih pasir putih, agar saat buih beralih cintaku kembali putih...

Ai...
Saat aku berkata; ''I miss you!" menjelang tidurmu bukan berarti aku ingin kau bersamaku, aku hanya ingin kau pun berkata hal yang sama, dan aku 'kan tertidur dalam kapasitas dan kadar kerinduan yang sama sepertimu. Dan betapa ku kan mengerti memilikimu bukan sesuatu laba terang, tapi segenggam investasi untuk masa depanku yang tak pernah hilang.

Arang, ia tak pernah menyesal bila hilang hitamnya menjadi abu yg kelabu. Kerang, ia tak pernah menangis saat terluput dari mutiaranya yang lama menyatu. Tapi aku bukan arang dan kerang. Dan aku akan menyesal, menangis bila kau hilang dan terluput dari hatiku... Bukankah kau pernah bisikkan: bukan seringnya menatapmu adalah bukti cintaku, tapi seringnya menyebut namamu dalam doaku adalah keabadianmu mengasihi aku yang slalu terlepas dari pandanganmu... Bukankah demikian?
Apa kau pikir cinta adalah barang murah yang lumrah untuk di jamah? Atau kau pikir cinta adalah anugrah?? Mencintaimu, aku tak akan pernah menyerah...!

Saat ku pikir cinta berawal dari Adam dan Hawa, kau pasti bersiluet berlanjut pada Romeo dan Juliet. Dan kita sama-sama tertawa saat cinta tenggelam bersama Jack dan Rose. Dan untuk selanjutnya adalah cinta ada padaku dan kamu. Ada-ada saja!!

Panjangnya waktu saat aku jauh darimu, sulitnya memawangi kesedihanku saat aku merindukanmu... Semuanya semakin jelas mengatakan pada air mata "aku hanya ingin bersamamu dua waktu saja, SEKARANG DAN SELAMANYA".

Ku kalahkan arogan jalananan bersamamu dan kepadamu; jatuh cintaku...