Selasa, 13 Desember 2011

Rendah dan semakin kebawah...
Wajar karena tubuh tak berarwah...
Menurut tanpa tau arah...
Kuatkan hati, urungkan asumsi diri...
Kembali semoga semua tak akan abadi...

"you rise me up, so i can stan on mountain"

Aku dulu menyanyikannya,
Di depan mereka untuk yang terluka.
Aku merasa seperti tema; PETRA "Batu karang yang tangguh"
Semua itu masih ada, sampai selamanya...

Meraba sementara, anggap sedang buta.
Hanya sementara!
Pahami sendiri, anggap sedang tuli.
Hanya untuk sendiri!
Suatu saat pasti ada,
Bukan aku yg terluka,
Bukan aku yg depresi dan sendiri,
Tapi aku, aku yang lain...!

Kamis, 01 Desember 2011

29 September 2009

*Puisi ini masih ku simpan, mungkin suatu saat bisa menjadi rekaman bila kita pernah jauh dan kini satu pilihan dalam perubahan...

***

Siapa dia? Seperti pernah ku kenal. Angkuhnya...
Lembayung rasa berkata saat udara penuh curiga. Aku ingin namanya ku sebut. Tapi sadar aku masih di dasar laut. Aku takut!!

Biar namamu ku simpan di sini, di dalam cita ini kalau aku ingat akan ku cari lagi. Sampai jumpa di lain hati...

L***** *****, Aku harus pergi kawan, demi hidupku, inginku aku terbang. Ingat aku dari istanamu...

*Di atas tisu ku tulis puisiku, bekas air mataku, di ujungnya ku tulis namamu. Ku simpan dan berusaha berlalu...

Gerbong 7, Gajayana.

Seperti Mimpi

Tahan asumsi dan injak emosi, mungkin memang waktunya kita kecil dan terpencil.
Kau lupa? Mediator air mata kita masih belum puas meronta.
Aku belum lupa, kita sanjung sempurna makna merdeka. Aku dan kamu masih tak berhenti di sini. Seperti mimpi!

Merenung tak akan pernah menambah reputasi. Jalani, tangisi, atau hancurkan diri bila puas meluapkan hati. bila sakit biarkan sakit, dan jangan pernah sesali bila suatu hari senyum itu bangkit!

Mungkin hati kan melunak, bila rasa tak jua jinak.

Diam bila ingin diam. Jangan buang hati untuk hal tak berarti.

Rindu...
Rindu di sini...!

"Winter", 01 Desember 2011