Sabtu, 27 Agustus 2011

Warning...!!

Mereka bilang begini padaku: jangan menulis lagi karena kegilaan mu akan semakin terrealisasi karenanya. Semakin mendramatisir tentang keadaan mu yg sebenarnya biasa-biasa saja.

Persetan! Bagiku di sini hitam putih mampu menyatu, di sini mampu menampungku dan menyembunyikan sekaligus mengutarakan isi hatiku. Bukankah lebih baik dari pada berkawan wisky dan kawan sejajarnya?

Right, itu katamu, dan aku punya kataku. Entah kau iri atau sindrom mu tingkat tinggi. Karena bagiku coretanku tak pernah mencubitmu.

Hanya berusaha memendam sisi liarku, bila kau rasa terganggu berusahalah buta terhadapku. Warning!! Karena maafku terlalu indah untukmu: Mantan sahabatku, kandidat musuh baruku.

Kamis, 25 Agustus 2011

Lintah itu menang! Bersama sorak sorainya yang berbaur tangis, ronta, dan rasa.

Cermin retak, sontak pecah, membelah buah rahim yang sama. Seperti aku yg pernah tinggal di rahim itu, pun dia... Dan pecah, kocar kacir tercibir idealisme lintah jalanan.

Mereka bilang dia ayahku,
Tapi bukan bagiku,
Ayahku sudah tenang di sana,
Dan menjadi penduduk tetap di surga,
Mereka bilang yang di rumahku adalah ayahku,
Aku bilang dia LINTAH...!

Ya sudah, aku pergi, dongeng cemara sudah selesai...

Memory, 07.08.11