Rabu, 16 November 2011

At 00.00pm

Apa rasanya ini, kesepian atau ketakutan, resah tapi tak ada yg salah. Aroma tadi malam beriring nyanyianku sendiri seperti luka yg separuh sudah tak terasa. Angin, aku dingin, jangan bertiup lagi...

Sendiri sepi mengais kekuatan menutup hari, tinggal menutup hari ini, malam ini sunyi, hanya aku dan kejanggalan rasaku, tak ada yg tau, hanya aku dan puisi sepiku.

Satu di setiap bilik otakku; "ini cinta atau luka?" dan aku bawa kalimatnya dan bercanda di atas pusara sementara. Siapa tau jawabnya ada di pinggan roti esok pagi, dan larut dalam secangkir kopi. Aku pasti bernyanyi lagi, dan tak merintihi candu puisi.

Ocean Shores, 16 Nov'2011

Selasa, 08 November 2011

Munafik, surat kepada...(?)

"Sayang, cepat datang, jendela sudah ku buka terbentang, jangan lewat belakang...!". Rinduku sudah tak terbatas, sudah ku titipkan bintang, matahari dan semua yg ku temui.

Seharusnya malam ini belum tergeser mentari, seharusnya malam ini tak secepat ini. Semua salahmu! Pelukanmu yg membuat malam ini singkat, sentuh bibirmu membuat malam ini lewat. Aku benci! Aku ingin selamanya begini.

Malam ini sempurna, sudah ku genapi cinta kita, tanpa liturgi, tanpa dokumentasi, kita langkahi semua asumsi.

*Agustus'2011

Dosa terindah, Apakah kamu takdirku? Sedang semua hanya mencibir dan aku merasa tersindir? Salahku, Saat semua menatap kisi kejamku mencintaimu? Panjang, masih panjang ceritanya. Munafiknya masih ada, seperti cintanya. Dan sakitku masih terasa.
Salahkan aku, aku tetap merasa bahagia. Pidana aku karena salahku, dan aku tetap tertawa...! Karena cintanya bukan masuk dari jendela yg terbuka, tapi dari rasa yang sama sekali ku sengaja.

Lucu, manusia aneh itu kamu. Shobat rupa penghianat!! Katakan pada semua, dan aku katakan padamu saja; "selamat malam wanita munafik....!" :)