Kamis, 28 April 2011

''BATAS''

Selalu dan selalu enggan terpejam. Mendampingi gelap yg tak pernah iba pada tatap ratap, dan semburat ini masih tetap. Mataku sudah bengkak, memandang tetesan eritrosit yg seolah ku minum dari sisi yg lain selain mulutku. Drakula depresi di sini...! Hii... Tak ingin ku bayangkan itu, ataupun cerita cerita konyol tentang mistis kamar pesakit.

"Masa depanku mungkin sudah tertidur di sana!" kataku dalam hatiku, dan pada hatiku sendiri. "Masa depanku mungkin tlah bercinta denganku di dunia lelapnya!''...

Dan tak ada lagi temanku berbicara...

Senyum di ujung batas...!
Ada saja yg terjadi, memuakkan!! Seolah aku penjahat yg ada di dalam jeruji besi, membayar dosa di bumi atas perdata yg ku silapkan atas sebuah hak azasi. Tuhan, apa salahku? adili aku dengan kejelasan intelegensi, jangan buat aku linglung bercampur emosi! Atau setidaknya tanggalkan bahagiaku barang semasa. Dan ku mohon kmbalikan bila masa hukumanku berakhir. Jangan berlarut-larut, dan terus menyertai usiaku...!

Aku sering berfikir:
Andai saja tangisku adalah gelap malam, setidaknya aku akan tersenyum hingga puas sebelum malam itu tiba, bukan berbaur, dan tak pernah berbatas seperti ini...

Aku hanya ingin tersenyum bebas, tak perduli batas... Tak lebih...!

Sabtu, 23 April 2011

۵°кυþυˇкυþυ liαгкυ°۵

Ku koyakkan sebungkus Leonidas malam ini, coklat manis ini sudah muak di dalam tasku menunggu masanya ku nikmati. Dan ku nikmati, berharap rasanya menemaniku sekejap waktu kdepan...

"Yank, maaf...!"
"Untuk apa? Aku benci dgn kata maaf! Pun dunia tak pernah putih dgn kata itu!"

Katanya: "Aкυ ταкυτ ταк Ъєгşαмαηγα, Ъiαг αкυ đαη điα đişiηi, нiđυþ şєαđαηγα αşαl Ъєгşαмα" dan aku tertunduk...

Kau tersenyum, nyaris tertawa malah... "Dan apa yg kau rasa?"
"aku tak mampu di dkatmu, mengatakan hal yang sama dan minggat bersama rasa dan mimpi seorang bunda!!" jelasku, bersama air mata yg lbh menjelaskan dr penjelasanku.
"kau mendengarnya, menangis, dan kau kalah" hiburmu dalam tak mengertiku.
"tak pernahkah kau tau memang itu yg dia mau? Membuatmu kacau dan menolak teori caritasmu?" jelasmu.

Kau masih sama:
Kau masih memelukku dalam jauhku pada "logika merah muda".

"aku bangga kau penuh prioritas!! Mendahulukan nafas dari pada darah, mendahulukan darah dari pada patah tulang, pun selanjutnya, bukankah caritas??" ...ku tangkap maksudmu, ku peluk dan aku terbang...! Kau sadari aku bukan cinderela, tp aku perempuanmu!! Bukan kemayu dan terlalu lurus dgn kodratku!

"jauhkan manipulasi itu, aku bangga padamu, berjuanglah selagi kau mampu dan kau mau peri kecilku..., terbanglah selagi metamorfosa mengijinkanmu, dan hinggaplah kembali padaku, kupu-kupu liarku..." kau terseyum, meninggalkan makna pada dingin malam dan sendiriku. Sesaat layar itu tenang, aku menerka kau tlah terlena di sana, menungguku di alam mimpi bersamamu. [offline]

Hanya mengingat- ingat cerita kemarin, bersama coklat Leonidas tlah kandas, aaach! Aku terlupa seperti apa nikmatnya, terlalu nikmat melamunkanmu...

我爱你 ...!

Kamis, 21 April 2011

Aku, padamu...

"Mungkin kau tak waras!" Katanya suatu saat padaku, di bawah pohon cinta 2tahun lalu, saat remang kabut salju menutup sekujur semangat lawas yg kian lalu. Beku dan semakin biru.

Aku hanya bertanya, apa salahnya. "Hey, kenapa aku tak cantik, miskin, dan dungu??" dan kau mengatakannya. Terdiam dan kembali berkata: "karena aku tak tampan, miskin, dan dungu!!" dan kau tersenyum. Menyeret senyumku menyatu dalam ketidakwarasan.

***

Tiga kali musim kabut yang sama, tetap dan tak pernah ada bedanya. Masih di sini, di ujung dermaga, di bawah pohon cinta bersanding kamboja...
"mendengarnya, maka kamu tak mendengarku...!"(6 april'11). Aku masih bertahan dalam ketidakwarasanku, meluapkan ego yg nyaris sirik berisik memecah tenang protagonis mu... Dan kau masih tetap dalam episiklusmu, dalam lintasanmu...

Ku salutkan jiwamu berkubang dalam ketidakwarasan cintaku. Biar semua berlalu, bersama waktu semua tetap satu. Kau yakinkan aku: aku mampu melompat bukan karnena aku punya kaki, tapi aku melompat karena aku tak patut bersimpuh.

Aku, padamu...

AKU BUNUH DIRI; Selamat malam...!

Membunuh diri sekarang juga selepas membunuh seluruh cahaya, bereinkarnasi esok pagi bersama cahaya yg membunuh mimpi. "aku ikut denganmu, kemanapun engkau!" katamu... "Jangan banyak bicara, ku berikan hatiku padamu dan kau serahkan nadi darahmu padaku, dan ku kembalikan bila ku temui kau tengah malam nanti. Agar qta mampu bereinkarnasi bersama esok pagi... Jangan lupa ukir namaku dalam hembus nafasmu agar kau mengingatku di manapun kita di pertemukan..." wasiat terakhirku, Selamat malam!!

"wanitaku sakit...!" katamu, aku tersenyum dan mencium punggung tanganmu, "bukan sakit, hanya kurang sadar karena imajinasiku sedang tinggi!"

"judes...! Tidurlah kau, jgn banyak bicara!" ku tutup wajahku dgn selimut rinduku, selamat malam...!

Ruttonjee Hospital
21 apr'11