Minggu, 26 September 2010

―Ya suDahLah―

Sebuah lencana emas, megah nan berjuntai berhias di kehormatan hidup kelam, terbawa waktu ia senyap lenyap tak bersuara. Menjadi Kebisuan. Menjadi air mata keikhlasan yg teramat dalam tersebut sebagai kata rela.

Aku hanya mampu tersadar, sulitnya mengubah kerikil pasir menjadi bintang gemintang. Mengalahkah aku? Atau aku sudah tak peduli? Entahlah... Aku tak tahu, mungkin juga aku tak mau tahu!

Biar cinta berbunga di hatiku, dan biar luka terrenah punah di atasnya. Biarkan aku percaya padanya seperti kau percaya pada kekuatan cintamu. Aku terjaga, dan aku mampu berkata; tak selamanya kesamaan adalah mutlak, dan tak semestinya kebersamaan tetap untuk jiwa yg berbeda. Ya sudahlah...! Ku akhiri sebuah perjuangan bersamamu dengan sebuah senyuman...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar