Sabtu, 11 September 2010

waktu

Ma Wan, 12 sept'10


Di saat asaku memutih, dan waktu semakin membawaku mendekat pada masa yg seharusnya aku akan berjuang, semakin banyak aku temui kekurangan dalam jiwa dan ragaku. Dalam diam jiwaku bergelora, nampak serupa pucuk sakura di hamparan salju namun aku adalah edelwis di bukit curam. Satu... Dua... Tiga... Melangkah, dari titik ke titik seperti tiga langkah, namun ku rasa seperti beribu jejak aku lalui.

Kadang ku rasa tubuhku lunglai, inginku terjatuh di suatu tempat dan enggan berdiri lagi, walaupun selamanya. Namun benakku masih memaksa syaraf motoriku bekutik kembali, dan bayangan nafas bunda dan handai taulan memaksa air mataku terjatuh di ujung mata.

Tuhan, aku lelah...! Aku tak mampu takhlukkan perjalanan ini...! Aku ingin berpulang padaMu, aku bosan marah padaMu dalam keputusasaanku. Satu persatu kekuatan imanku hilang, melayang menembus kabut putih masa depan. Bila aku akui pada hati ini, aku akan katakan; aku menyerah!!!

"Aku pasrah, aku menyerah, dan aku kalah!!!" haruskah??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar