Sabtu, 11 September 2010

"Prinsip di ujung terminal"

Long Ping, 12 sept '10. Di sudut terminal kecil aku terduduk, terdiam, sendri...

Bising!!! Begitu berisik hari ini di sepanjang jalanku pagi ini. Ketenangan merangkak menjauh seiring kedamaian. Langkah langkah manusia bertujuan maksud menuju dan meninggalkanku seperti putaran waktu. Dan aku? Aku masih di sini, terdiam menunggu, namun entah apa yg ku tunggu.

Prinsip hidup dan perjalanan hidup memang kejam. Memaksa dan mengekang jiwa2 bebas berjalan pada satu jalur yg kembali berpulang pada resiko dan komitmen. Mungkin manusia terlahir sama, namun cara hidup dan pemikiran berbeda menurut ikatan waktu dan norma edukasi. Kesedihan menentang kebahagiaan, kegagalan menyandra keberhasilan, begitupun dengan tawa tak mungkin berjalan dengan tangis. Hukum mutlak alam yg dengan tegap menjadi dasar langkah kehidupan.

Bahagiaku perlahan menjauh, Kembali sunyi menyelimuti, lukisan bumi yg ku tatap dgn mata ini seolah seperti miniatur mati. Lintasanku sudah tak berotasi.

Tuhan aku menangis, tertunduk di ujung terminal bus dgn air mata ku peluk dan ku rasakan tetes demi tetes begitu berat menghujam di dadaku. Tak akan ada yg mengerti bagaimana rasanya menjadi aku, sama halnya seperti tak akan ada yg mengerti bagaimana mengartikan catatan kecil ini...

Di sudut terminal ini ku bina sebuah prinsip. "Stright walk to begining, alone and silent"

Hujan turun... Lengkap sudah keadaan menyayat hatiku. Tp tubuhku enggan beranjak. Gila! Aku ingin tertidur d tempat ini malah...! Saat aroma bahan bakar menyeruak kerongkonganku, aku menyadari, otak ku mungkin sudah tak waras. Dan aku masih terduduk di sini, menunggu hujan dan berteman kepedihan. Menikmati hujan. Entah sampai kapan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar