Selasa, 31 Agustus 2010

Aku takut gila...! [Part II]

Luruh melayang terdampar di pucuk ilalang, terhempas... Dan terbang melayang bagai kapas. Kembali gundah menentukan langkah, masih mendamba bintang gemintang, sekalipun terdampar di pucuk cemara, jiwa rapuh tetaplah semangat luruh...

Ingin pendam emosi ini dalam luasnya kesabaranku. Aku tak mampu kuasai segalanya. Biarkan anganku berpulang, merebah dlm pelukanmu, dan terpejam sejenak.

Aku peri putih bermahkota biru. Dengan empat sayap perak di punggungku, dengannya aku mengintari gumpalan langit kelabu berhias jingga mentari penghujung senja. Hey! Dekap tanganku, pejamkan matamu dipeluku... Dan kau kan merasa tubuhmu mengintari awan mencari kebahagiaan yg berkejaran antra indah dan pecah kehidupan bersamaku. Ku'kan berikan padamu dua dari empat sayapku dan setengah dari hatiku. Pergilah ke hati2 gersang dan ku mohon lepaskan senyummu padanya, karena aku tak sanggup lg bercahaya... Ku titipkan padamu...

Aaaaaaarrgh! Nasib semakin menghakimi aku!! Hidupku seolah siklus aneh yg aku sendri tak tau keberadaanku. Ingin marah, menyesali diri sendri, namun itu semua tak berarti lagi bila ku jalani. Saat ranting ranting beringin tlah menyulur, pertanda usia tlah terlalu petang tuk membabat dan membentuknya... Namun parah! Beringin tua tak mampu bertambah tegar, namun smakin rapuh tertimpa abad yg membawanya mengalir pada suatu bidang masa yg tak ada lagi keindahan dlm arti sebuah perjuangan. Menanti tumbang!!! Aaaaah!

Air mataku hari ini terlarut dalam zat emosi, menggenggam jemari sendri dan mencoba tenang! Aku takut keadaanku mengalahkan aku.

Hey penjajah semangatku!! Akhiri menaruh mata pada ekspos singkat ini bila kau tersenyum. Anggaplah aku pecundang dan pergilah...

Sanggupkah aku? Apakah dpt ku menangkan pertandingan hidup ini. Aku takut gila...!!! Sembuhkan aku wahai penulis hidupku... Tolong... Kumohon, Luluskan pintaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar