Minggu, 29 Agustus 2010

-□ρєlαήб¡°мєήαήбίś□-

Terpaku merasakan air mata membelai lebut pipiku. Sunyi terasa hidup di hingar tawa dunia, dalam sedikit lingkupku berbagi tawa. Cinta? Benarlah! Cinta adalah coklat. Manis di mulut namun pahit stelah di telan. Aku kalah dengan keadaanku, dan caraku tak mampu yakinkan hati tuk sebuah cinta. Anggap mu; Saat kau miliki aku itulah cinta. Dan bukan saat kau mengerti apa arti ku... Benarlah cinta penganut politik monopoli....! Anarki!!

Perih... Menyadari otakku terlalu kosong tuk mengerti dirimu adalah masa depan, sedang kenyataan di depan mataku sdikit topan tertiup terhempaslah semua layar biduk kecil yg terrakit bersama mimpi mimpi kecil bersama.

Hancur...! Hatiku rancu mengartikan cinta ambigu! Hanyakah sebuah kepura puraan atau cinta dalam hati merah berhias melati putih...?

Ingin ku tutup telingaku, butakan mataku dengan sbuah cerita. Menyekat diri sendri di sbuah tempat dengan mimpi2 asmara yang entah terhenti di mana saat ku niatkan tidurku untuk tak membuka mata hatiku lagi saat aku kembali ke kenyataan hidup.

Aku!! Biarkan aku tetap! Biarkan aku jalani smua. Tertati h namun mencoba ikhlas di antara jalan hidup dan mimpiku. Tak ada yg kan merubah hatiku tuk mencinta siapapun dan apapun. Cintaku tetap cinta, dan cintaku adalah keegoisan dalam linglung kecerdasanku. Dan hanya cinta yang dari hati akan mengerti emosiku dan menjadi serpihan salju saat aku berapi api menjalani panasnya egoku!

Titipkan salamku pada bahagiamu suatu saat. Jaga apa yg ku sayang bersamamu... Dan sampaikan padanya kau menyayangiku...! Hingga kan menempatkan langkah di atas jejakmu untuk menyayangiku, bukan sebagai drimu yg kecewa mencintaiku...

Pelangi cinta.... Temani aku, menangislah bersamaku di senja nanti... Ku tunggu di tempat biasa aku menangis dan memaparkan cintaku padamu. Tentang hidupku, pelangi menangis...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar