Sabtu, 09 Oktober 2010

♣ Untukku Kau Ada♣

Perjalanan mimpi terlalu cepat mengusir pagi, dgan ambisi dalam kebisuan seolah tegar dgn penuh keangkuhan! Mimpiku masih sama. Sama dgn kerinduan, harapan, dan pengagungan dalam kidung kidung yg statik terlupa.

Kerinduan senja kembali terhapus malam dan mendesak menjadi kebiasaan pagi saat sinar emas mentari berulang meninggi. Jarak yg semakin konstanta, tak pernah membuatku lupa pada klasik pemikiran sederhana tentang arti cinta.

Hidup adalah suatu arah. Berisi amaran tabah, mengalah namun pantang tuk patah. Dan saat ku tertatih, pejamkan mata di ujung hari, mendalami arti jarak dan perbedaan ini ku tersadar; sesungguhnya separuh jiwaku padamu.

Bilakah kan ku rengkuh jemarimu, mendekap tubuhmu, bernafas harmoni mengikuti detak nadimu, dan ku rasa tubuhku menyatu bersama rohmu. Bertepikah rasa ini? Hanya akhir yg menjawab. Bilakah akhir itu ada? Kurasa Tuhan merahasiakan nya untuk senyum terindahku suatu saat.

Empat kali pancaroba seharusnya membuatku merindukanmu, namun entahlah, kembali pada pijar waktu yg membuatku tetap mencoba melukis jejak di atas batu. Hingga ku harus pudarkan merah cinta, dan acuhkan kilau kerinduan. Maaf... Maafkan aku...!

Untukku Kau Ada...!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar