Selasa, 05 Oktober 2010

şēђāяūşήγā çīήłā,,,,

Rumit, dan terlalu ambigu tuk ku fahami....

Adakah pemikiran dari nurani, atau sekiranya naluri seorang perempuan mengikat seujung rasa rindumu pada sosok kecil tak berdosa itu?

Ingin rasanya aku nyata berkata padanya. Memulihkan keadaan keruh ini dan berkata padanya "ibumu akan kembali, dan semua akan baik2 saja. Percayalah!!" Tp mampukah aku? Siapa aku?

Hai wanita!!
Tidakkah kau merasa bangga terbangun di tengah malam oleh suara tangis buah hatimu walau setakat merindukan sentuhanmu? Tidakkah kau merasa berharga saat buah hatimu tertidur dalam pelukanmu? Berkaryalah, dan terus berkarya!!!! Namun eloklah bila kau kembali menyadari kodrat sebagai wanita! Ibu dari anakmu!

Ingin ku cela, ingin ku cerca hina seturut sifat emosi jiwa yg ku punya:
"wanita seperti apa kau?"
Tapi aku tak mampu manakala ku sadari siapa aku. Akupun tak sempurna, penuh dosa, namun paling tidak aku tau prinsip dan tanggung jawab!!

Kelu lidahku tak mampu berkata. Namun tetap menyontak degil di dlm hati kecil. Tak tau harus menjadi siapa dan berkata apa dlm alur maya sebuah cerita nyata. Aku ingin marah, marah pada siapa? Ingin menyadarkanpun menyadarkan siapa?.... Yang aku tau aku kecewa dgn "wanita" sepertinya! Meninggalkan buah hati dalam angan angan cita, yg senyatanya hanya puing puing luka.

Ingin rasanya aku menunjuk arah, tapi di mana aku? Seperti aku marah, mencela, dan memaki diri saja rasanya, tak tau apa yg sbenarnya, hanya sebuah dongeng belaka. Yg aku rasa hanya batin anak anak terlupa dan mendamba memanggil "mama" dalam hari2nya...

Seharusnya cinta adalah pendamainya... Seharusnya cinta ada di antaranya...
Seharusnya cinta masih terus mengikat mereka...
Seharusnya cinta....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar