Sabtu, 13 November 2010

Aku bukan siapa-siapa

Dan lagi Menangis dan mencoba lapang di himpitan kaki tanpa tilas. Luka masih membekas, seperti noktah baru yg membiru di atas lembar kertas. Tak mampu ku hapuskan, meski tlah habis masa menghempas. Satu kata ku paksa pada hati: aku ikhlas...! Meski tak jua terang jelas, tak jua nafas terhirup puas! Ikhlas... Ikhlas...

Penyesalan ku...
Kedewasaan mu yg slama ini menjadi kebanggaanku mungkin tlah terlampau pemikiran rasionalku. Mungkin, atau memang karena aku tolol, dan terlalu mengagungkan mimpi, hingga aku tak mampu jalani kenyataan cukup berjalalan dgn realiti!

Ok!! Belajar menghargai satu sisi meskipun menyakitkan! Jangan katakan aku lawan, namun tak jua aku ingin kau sebut aku kawan, kita lain jalan! Haruskah??Back to loading! Sapu bersih semua kenangan, simpan kebersamaan, dan mulai berjalan, walau sendirian!!! Get real n relevan!

Masih tak mampu terfahami, masih wajahmu, tawamu, tentangmu di hati ini, haruskah ku lalukan semua??

Mungkin tak pantas emosiku ada, aku bukan siapa-siapa, aku salah ada di antaranya, dan hadirku salah ternyata!! Tangisku seakan tak lagi mampu bersuara, alkohol tak mampu lg mengusir bayangan kehancuran, deritaku mungkin, gemggam derita, dan semua yg ku ingin tak kan pernah menjadi kehidupan...

Belum sempat aku bercerita padanya, memeluk dan berkata aku mencintainya, menyanjung sbuah cerita saat kesetiaan menjadi taruhan demi air mata kerinduan. Dan aku hanya dapati; Aku bukan siapa siapa ternyata...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar