Selasa, 14 Desember 2010

Miskin kok sekolah...??

Ternganga aku, terasa kelu! seolah tamparan landai menghujam di wajahku meski sama sekali bukan untukku. Aku merasa tersindir, tercibir, ingin mengusir palung palung getir dalam masa yg mengalir.

"you should'nt has come to this school if you has not enough money!!" [kamu seharusnya tidak datang di sekolah ini jika kamu tak cukup uang.red]. Kata itu menerobos telingaku, merambat kilat menuju otakku: Lebih menyedihan dr pada menyaksikan perang di Gaza, lbh perih menatap muka pemuda sebaya yg hanya tersenyum panas menerima ucapan tak pantas!

Itukah reputasi? Itukah bagian harga diri? Lensa nyata panggung edukasi akan tercapai bila bergandeng jabat dengan materi. Kalau itu nyatanya, bijaklah dunia membuat pernyataan di atas megahnya miniatur ilmu dgn kata: MISKIN KOK SEKOLAH!!??

Tak pantaskah bila hari ini aku buta rupa prosecor, tuli suara generator dan kemudian hari menjadi dosen?? Tak patutkan bila petang ini aku asing politik, picik polemik dan suatu hari aku menjadi presiden??

Muak aku menyaksikan sandiwara realita dunia pagi ini. Dimana-mana masih sama, nominal mengikuti jumlah yg bicara, bukankah seharusnya pemahaman merubah peradaban lbh berharga?? Ataukah zaman litikum lebih mendominasi bagi kaum tanpa materi? Haaach! Kontroversi baru yg sudah lama membayangi hr ini terlintas lagi!!! Ingin marah pada siapa? Nyata memang: Materi adalah tahta utama penguasai akuntansi negeri. Tanpa dapat di pungkiri lagi!!

MISKIN KOK SEKOLAH!!?? Adakah perubahan untuk nya??

"Aku miskin, tapi aku yakin...!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar