Kamis, 02 Juni 2011

Dua Waktu

Ku pugar mimpiku...
Ingin ku ukir kebencianku padamu di atas serpih pasir putih, agar saat buih beralih cintaku kembali putih...

Ai...
Saat aku berkata; ''I miss you!" menjelang tidurmu bukan berarti aku ingin kau bersamaku, aku hanya ingin kau pun berkata hal yang sama, dan aku 'kan tertidur dalam kapasitas dan kadar kerinduan yang sama sepertimu. Dan betapa ku kan mengerti memilikimu bukan sesuatu laba terang, tapi segenggam investasi untuk masa depanku yang tak pernah hilang.

Arang, ia tak pernah menyesal bila hilang hitamnya menjadi abu yg kelabu. Kerang, ia tak pernah menangis saat terluput dari mutiaranya yang lama menyatu. Tapi aku bukan arang dan kerang. Dan aku akan menyesal, menangis bila kau hilang dan terluput dari hatiku... Bukankah kau pernah bisikkan: bukan seringnya menatapmu adalah bukti cintaku, tapi seringnya menyebut namamu dalam doaku adalah keabadianmu mengasihi aku yang slalu terlepas dari pandanganmu... Bukankah demikian?
Apa kau pikir cinta adalah barang murah yang lumrah untuk di jamah? Atau kau pikir cinta adalah anugrah?? Mencintaimu, aku tak akan pernah menyerah...!

Saat ku pikir cinta berawal dari Adam dan Hawa, kau pasti bersiluet berlanjut pada Romeo dan Juliet. Dan kita sama-sama tertawa saat cinta tenggelam bersama Jack dan Rose. Dan untuk selanjutnya adalah cinta ada padaku dan kamu. Ada-ada saja!!

Panjangnya waktu saat aku jauh darimu, sulitnya memawangi kesedihanku saat aku merindukanmu... Semuanya semakin jelas mengatakan pada air mata "aku hanya ingin bersamamu dua waktu saja, SEKARANG DAN SELAMANYA".

Ku kalahkan arogan jalananan bersamamu dan kepadamu; jatuh cintaku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar