Rabu, 15 Juni 2011

Aku Ini Preman

Kadang aku ingin buta akan cinta, ia membuatku rindu, ia membuatku pilu, mengenang, melamun saat aku tak harus pikirkan itu. Tak nyaman rasanya!!

Pagi ini, saat ku berfikir tentang itu: tetangga dudukku yang adalah temanku berkata, "mengapa kau masih kuat dalam angkuh pertahanan mimpimu, dan mengapa kau tak ambil kemanjaanmu menyerah pada cinta tanah pusaka yang memeliharamu?"

Aku ternganga dan tak lama tertawa, isi kepalanya tak beda jauh dengan asap rokok yg menyumpal di atasnya. Sumpah! Itu pertanyaan lucu dalam pemikiranku. Di jaman generasi tiga masih sanggup dia tanya hal bento seperti itu. Bergumam aku: "Jangan tanya aku tentang mimpiku karena menjawabnya jauh lebih sulit daripada melewati hidup sehari di sini, dan jangan ungkap tentang manjaku karena melakukannya adalah jauh lebih gila dan sulit dari pada menjalani hidupku selama ini"

Mengganggu saja! Seharusnya dia hidup di jaman batu besar saja bila otaknyapun membatu. Di peluk saja aku tak pernah, apa kah dia lupa bila aku ini preman?

Hari yang menyengat, hari yang semangat, tapi juga berat. Tuhan aku lelah sakit hati!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar