Sabtu, 31 Juli 2010

aku gadis desa

Silau rasanya memandang sekitar, kalau saja mata ini bukan the best quality dr yg Esa, mgkin sudah harus keluar masuk bengkel reparasi. Hufth...! Dan hal yg plg ku benci adalah hidungku akan mengalirkan darah bila suhu tubuhku tak stabil. Pening rasanya, dan bgt menyakitkan hati bila pd saat itu otakku mash tetap harus berfikir jernih untuk sbuah tugas. Huuft...! Inilah hidup. Berkata 'ya' walau d hati enggan. Brusaha menjadi munafik yang baik untk meluluskan sbuah perdamaian dgn waktu. Mgkin inilah hidup sbnarnya, tak perduli marga, atau pun kasta, karna aku yakin Tuhan tak perduli itu, karna Dia melihat seperti apa manusia berjalan, dan bukan sampai d mana manusia brjalan... Bukankah demikian??
Sesaat langit brwarna redup, lekuk awan mulai kontras dgn putih gumpalan nya. Trdengar denting2 air di permukaan kaca jendela. Jauh di alam hayal ku terlintas anak2 kcil brlari2 an. Para paman pamanku yg brlarian menyeret terpal menutup hamparan jagung yg brserak di halaman rumah mreka. Tak lupa pula ibuku yg mengangkat baju terusannya sampai ke lutut terbirit birit menuju depan rumah memanggl manggil adik bungsuku tanpa perduli jemuran atau ikan kering di atas atap, karna ibuku tau responku lebih kepada mengamankan jemuran dan ikan kering dari pada mencari adiku yg lbh tertarik pada suara spektakuler 'mak nyak' dari pada suara merduku.
"ngooooh...!!! Bongooooh!!!... Udan... Muleh!!!!" hmmm... Verry spektakuler!!
Berlawanan dgn itu, sbagian anak2 berhambur keluar rumah, berlari2an d bwah simbahan air hujan, btapa manisnya suasana di desa. Yeah! Akulah gadis desa yg berrumah di bawah kumpulan pohon bambu.
Menyenangkan, bercanda dgn kedua adiku yg tautan umr ckup jauh dgn ku, 7 tahun, dan 15 tahun d bwahku. Sambil menunggu hujan berganti menjadi kesejukan, dan pelangi yg tak kunjung menampakkn diri. Haaaaach...! Aku sgt merindukan mreka...
18 bulan lalu sampai hari ini aku di sini. Merubah peradaban tanpa mengusik keyakinan. Kesepian, kelelahan, dan kesabaran seperti racun pahit yg stiap saat ku telan dgn ikhlas. Smua sudah ku mulai sejak ku tinggalkan suasana damai desa ku, 'CATHAY PASIFIC' menculikku ke tempat jauh di sini mencari jatidiri. Ku teringat betapa beratnya perasaanku saat itu. Pramugari cantik brbalut seragam merah khas maskapai seperti membuka lembar lamaku pd cita2 yg terkubur jauh tertimbun puing2 kehancuran jiwaku, tp d balik itu aku brsukur saat pandangan ku turun ke bawah tepat pada sepatu high heel hitam mreka. Dan aku pun tersenyum, bahkan hampir tertawa, bayangkan: betapa tersiksanya bila aku memakai sepatu berukuran 7cm dari permukaan bumi.
Sejak hari itu, tak ada lagi menyiram halaman pada sore hari, dan menyapu halaman, mencari atau tepatnya mencuri tebu di empang sebelah dan memakan nya d tepi sungai, duduk di tepi dermaga sungai Brantas pada mlm hari, ataupun merenung d pinggir jalan tenang di gunung Klotok, 'bukit bintang'... I miss you...
Mungkin hari ini semua tlah brubah, tangan yg teracung bebas brkata dan berexpresi kini hanya bisa mengepal dan bersembunyi di balik tubuh lemah yg tak kuasa melawan amaran, adat dan tatanan.

Mєηυгυτi þємiкiгαη iηi αкυ Ъгкατα: "Yα. Bυгυηģ мємiliкi кєнoгмαταη γģ τđк đi мiliкi мαηυşiα, кαгєηα мαηυşiα нiđυþ đαlαм Ъαγαηģ2 нυкυм đαη αđατ γģ iα гαηçαηģ υητυк điгiηγα. SєЪαliкηγα, Ъυгυηģ нiđυм đαlαм кєşєгαşiαη đєηģαη нυкυм-нυкυм мυτlαк đαη υηiνєгşαl γģ мєηģģєгαккαη Ъυмi мєηģєliliηģi мαταнαгi".

Kahlil Gibran
Badai Kehidupan
Http://www.gramedia.com/


Ya! Andai aku sperti burung??? Dgn penuh kehormatan alam aku brkarya, terbang menuju keserasian hati, tanpa perduli palang2 aturan menjajak dan menjejas di kesenjangan sepi. Bersyukur melihat sayap2 seperti kenari meliuk. Tanpa resah, percaya pada kasih pencipta. Sempurna Tuhan mencintai makhluknya. Apalagi menyayangi ku... Amin!
Masih aku yg dlu, bgiku mash bgitu nikmat menegak teh kotak ultra jaya, atau apapun makanannya minum nya teh botol sosro, wlupun kadang mataku menangkap sudut populer star buck atau coffe been. Jentera ternama itu membuat ku smakin merindukan kisi kisi driku yg redup menghilang.
Aku di sini. Menjemput fajar pagi ber pelangi. Aku akan, dan terus berjuang. Jgan pernah patahkan aku hai kelemahanku!... Untuk sebuah mimpi aku pergi, untuk segenggam cinta aku brdiri, untuk sebuah kasih aku berlari, dan untuk satu Pencipta aku bersaksi.
Berusahalah, bekerja dan brdoa. ORA ET LABORA!!!

ўєllд .д. ўцяiлdд

Tidak ada komentar:

Posting Komentar