Senin, 10 Oktober 2011

Jawabnya

Sahabatku itu mabuk, dan aku sedang butuh teman:
Sekarang aku jarang berhayal tentang masa depan, tentang rumah kecilku yang serba hitam dan putih, yang tilam serba biru yg mirip futon lantai, dan tentang anakku yang berlari manja dan totalitas berawajah ayah, yg sangat jarang ku ikutkan dalam hayalku (maaf sayank, tetaplah berdoa...!). Dan lebih parah lagi aku selalu malas terbangun walaupun nada dering membangunkanku dari sana sini.

Katanya: "kalau besok pagi aku mati, aku tggu kau di dermaga surga". Katanya, senyumnya seperti sebotol anggur bagiku, dan kita tertawa bersama. "kita menikah di akhirat saja. Bagaimana?" tawa kita meledak, cacian dan emosi jiwa untuk diri sendiri sontak gemertak menghangatkan malam pengap saat hatiku muak dengan perjalanan ini.

Right! Back to story. Sakit, sakit, sakit...!!! Apa cara untuk ku mengalahkan semua ini? Ku tatap chivas regal di sudut meja, ku temukan jawab di atasnya, dan ku ingin kembali bermimpi, lagi untuk memulai hari ini. Dari hari ini aku bangkit lagi, dengannya aku bermimpi lagi, di atasnya ku temukan jawabnya.... Jawaban kosong yang masih tetap kosong...!

Mr. G, tadi malam.
October'10, 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar