Sabtu, 28 Mei 2011

Pesan untuk anakku

Diary untukmu:
Pesan untuk anakku, yg belum ku kandung, dan sangat jauh akan terlahir.

Langit menggumpal hitam ini ternyata sepetak ruangan. Oasis gelap ini ternyata sebuah pandangan sempit. Menyesakkan saja sebenarnya. Aku tak percaya vonis ini! Dan aku tak perduli!!

Aku berucap padaNya, "Suatu saat aku pasti punya anak. Menamakannya jauh lebih indah dari mutiara laut mati, menghajarnya seperti menempa emas murni, dan menanamnya seperti padi". Aku tak percaya vonismu, aku lebih percaya imanku. Ku katakan dan aku pergi, anggap saja ini kompetisi imanku dan vonismu...!!

Mimpi tak pernah salah. Sekedar memprofokatori imanku untuk berkata pasti walaupun bukan sekedar tesis sang pemimpi.

Di dalam hati aku tertawa: aku takut menikah, dan mengerikan untuk membicarakan semua hal-hal pelik di dalamnya. Yang kata mereka adalah firdaus, namun sering ku melirik dan sedikit terpicing melihat api derajat tinggi di atmosfirnya. Bersyukur dalam hati, kekasihku sehati. "Nikah urusan nanti! Bukankah kau masih segera minggat dalam waktu dekat?" Yg pantas adalah berpegang pada Amsal; "Siαþα мєηαгυн Ъєlαş кαşiнαη кєþαđα oгαηģ γαηģ lємαн, мємiυταηģi TUHAN, γαηģ αкαη мємЪαlαş þєгЪυαταηηγα iτυ"

Sebelumnya jauhkan ensiklopedi mati tentang kebodohan ibumu, dan kau akan ku lahirkan. Sabar nak...!

Tsing Yi,
26 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar