Senin, 21 Februari 2011

Bukan Bintang Jatuh

Suatu masa, suatu cerita;...

Bintang... Suatu saat ia terang, suatu saat ia mati... Semakin petang seharusnya sinarnya nyata, semakin menerangi, dan semakin menjadi. Bukan semakin merasa sunyi. Mimpiku masih bersama sinar kejoranya...

Mungkin hanya seperti meteor, bila waktunya tiba ia hanya terjatuh dan tinggal namanya yg indah... ''bintang jatuh''... kembali pada Mimpi malam yang beredar menunggu pagi. Bukankah seharusnya mimpi tak hanya ketika mata terlelap mengikut langkah gelap?? Mimpi itu seperti udara, dan di mana-mana, tak kan habis dan tak kan surut hingga nafas terenggut.

Ingin rasanya fasih merayu dan terbit, menjerit, seperti kebiasaan munafik terbesit, dan sekilas terbit seperti bintang yang terungkap melejit. Tapi ternyata sulit... Dan teramat sakit!

Saatnya putihkan hitam, langkah kecil yang tak akan tertahan lagi, berlari dengan tujuan pasti. Saatnya bercermin pada cermin retak, waktunya terhentak dan yakinkan bintang hati yang tetap teguh, bukan bintang jatuh, dan menatap rasi dalam kumpulannya yang tak pernah keruh, semakin malam kan semakin indah meniti janji, janji hati yg tak pernah mati...

Bukan bintang jatuh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar