Jumat, 16 September 2011

Memilih mati...!

Membuka catatan baru bersama melodi lama yg tak terucap.

Makna mandiri, berdiri sendiri, memutus marka dalam ucapan dosa; kata mereka sebuah loyalti lunas, bahkan dedikasi tinggi seperti dalam jangkauan satelit dalam episiklusnya adalah rupa hidup. Tapi aku?? Sulit di bayangkan, apalagi di katakan.

Semua sudah di abaikan, akupun berusaha melupakan. Kata mereka ke kurangan ku bergincu kelebihanku, ternyata mereka bohong! Mereka hanya berfikir dari mana aku? Seperti apa aku bukan menjadi hal maklum dalam kembali pada sinar ku sendiri. Redup, dan semakin menghilang...

Tidak di perdulikan, dan aku hanya bisa terima dan berkata "ya", tanpa siapa-siapa, bahkan semakin menganggap Tuhan mengabaikan aku, dan akupun sebaliknya.

Sampai kapan dunia menyimpanku, aku bosan hidup, tapi bukan berarti siap mati...! Hanya seperti ingin memilih mati...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar