Sabtu, 23 April 2011

۵°кυþυˇкυþυ liαгкυ°۵

Ku koyakkan sebungkus Leonidas malam ini, coklat manis ini sudah muak di dalam tasku menunggu masanya ku nikmati. Dan ku nikmati, berharap rasanya menemaniku sekejap waktu kdepan...

"Yank, maaf...!"
"Untuk apa? Aku benci dgn kata maaf! Pun dunia tak pernah putih dgn kata itu!"

Katanya: "Aкυ ταкυτ ταк Ъєгşαмαηγα, Ъiαг αкυ đαη điα đişiηi, нiđυþ şєαđαηγα αşαl Ъєгşαмα" dan aku tertunduk...

Kau tersenyum, nyaris tertawa malah... "Dan apa yg kau rasa?"
"aku tak mampu di dkatmu, mengatakan hal yang sama dan minggat bersama rasa dan mimpi seorang bunda!!" jelasku, bersama air mata yg lbh menjelaskan dr penjelasanku.
"kau mendengarnya, menangis, dan kau kalah" hiburmu dalam tak mengertiku.
"tak pernahkah kau tau memang itu yg dia mau? Membuatmu kacau dan menolak teori caritasmu?" jelasmu.

Kau masih sama:
Kau masih memelukku dalam jauhku pada "logika merah muda".

"aku bangga kau penuh prioritas!! Mendahulukan nafas dari pada darah, mendahulukan darah dari pada patah tulang, pun selanjutnya, bukankah caritas??" ...ku tangkap maksudmu, ku peluk dan aku terbang...! Kau sadari aku bukan cinderela, tp aku perempuanmu!! Bukan kemayu dan terlalu lurus dgn kodratku!

"jauhkan manipulasi itu, aku bangga padamu, berjuanglah selagi kau mampu dan kau mau peri kecilku..., terbanglah selagi metamorfosa mengijinkanmu, dan hinggaplah kembali padaku, kupu-kupu liarku..." kau terseyum, meninggalkan makna pada dingin malam dan sendiriku. Sesaat layar itu tenang, aku menerka kau tlah terlena di sana, menungguku di alam mimpi bersamamu. [offline]

Hanya mengingat- ingat cerita kemarin, bersama coklat Leonidas tlah kandas, aaach! Aku terlupa seperti apa nikmatnya, terlalu nikmat melamunkanmu...

我爱你 ...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar