Kamis, 21 April 2011

Aku, padamu...

"Mungkin kau tak waras!" Katanya suatu saat padaku, di bawah pohon cinta 2tahun lalu, saat remang kabut salju menutup sekujur semangat lawas yg kian lalu. Beku dan semakin biru.

Aku hanya bertanya, apa salahnya. "Hey, kenapa aku tak cantik, miskin, dan dungu??" dan kau mengatakannya. Terdiam dan kembali berkata: "karena aku tak tampan, miskin, dan dungu!!" dan kau tersenyum. Menyeret senyumku menyatu dalam ketidakwarasan.

***

Tiga kali musim kabut yang sama, tetap dan tak pernah ada bedanya. Masih di sini, di ujung dermaga, di bawah pohon cinta bersanding kamboja...
"mendengarnya, maka kamu tak mendengarku...!"(6 april'11). Aku masih bertahan dalam ketidakwarasanku, meluapkan ego yg nyaris sirik berisik memecah tenang protagonis mu... Dan kau masih tetap dalam episiklusmu, dalam lintasanmu...

Ku salutkan jiwamu berkubang dalam ketidakwarasan cintaku. Biar semua berlalu, bersama waktu semua tetap satu. Kau yakinkan aku: aku mampu melompat bukan karnena aku punya kaki, tapi aku melompat karena aku tak patut bersimpuh.

Aku, padamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar