Kamis, 25 Agustus 2011

Lintah itu menang! Bersama sorak sorainya yang berbaur tangis, ronta, dan rasa.

Cermin retak, sontak pecah, membelah buah rahim yang sama. Seperti aku yg pernah tinggal di rahim itu, pun dia... Dan pecah, kocar kacir tercibir idealisme lintah jalanan.

Mereka bilang dia ayahku,
Tapi bukan bagiku,
Ayahku sudah tenang di sana,
Dan menjadi penduduk tetap di surga,
Mereka bilang yang di rumahku adalah ayahku,
Aku bilang dia LINTAH...!

Ya sudah, aku pergi, dongeng cemara sudah selesai...

Memory, 07.08.11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar